📚 Menyalakan Kembali Lentera Ilmu
Kisah Revitalisasi Perpustakaan YPI Misbahul Ulum
Bagian I: Intisari Pengabdian dan Diagnosis Awal
Jauh dari hiruk pikuk kota, di tengah ketenangan Desa Banjarwangi, Kabupaten Bogor, tersimpan sebuah harapan besar. Harapan untuk menumbuhkan minat baca dan membuka jendela dunia bagi generasi penerus di sana. Inilah kisah pengabdian kami, tim Kuliah Kerja Nyata Jarak Jauh (KKNJJ) dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kami datang dengan satu panggilan: menjadikan pendidikan sebagai prioritas.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di ruangan ini, kami menemukan sebuah paradoks yang memilukan. **Potensi besar dari puluhan ribu buku yang ada, namun terabaikan.** Perpustakaan Yayasan Pendidikan Islam Misbahul Ulum, yang seharusnya menjadi sumber ilmu, justru menjadi gudang yang terlupakan. Kami melihat debu tebal menyelimuti setiap lembar buku, rak-rak kayu yang miring, dan suasana yang gelap.
Setelah berdiskusi dengan pihak yayasan, kami memahami bahwa tantangan utamanya bukan hanya masalah fisik ruangan, tapi juga kurangnya minat baca. Dari kondisi itulah, kami tergerak untuk membuat program yang fokus pada dua pilar utama: **Revitalisasi Infrastruktur** dan **Peningkatan Literasi**.
Tonton Kisah Lengkap Revitalisasi Kami di Sini
Desain dan video ini merangkum proses dan semangat di balik proyek KKN kami:
Desain oleh ian Djoehana
Bagian II: Kerja Kolektif dan Revitalisasi Fisik
Dimulailah aksi kerja bakti ini. Ini bukan hanya tugas KKN, ini adalah **proyek kolektif**. Kami melibatkan siswa secara langsung, menanamkan rasa memiliki terhadap rumah ilmu mereka sendiri.
Tangan-tangan kecil bekerja bersama kami. Setiap sapuan dan pelan bukan sekadar membersihkan ruangan, tapi membersihkan kekecewaan lama.
- Penataan Buku: Buku-buku yang layak kami tata ulang, disusun berdasarkan kategori yang mudah diakses anak-anak. Perpustakaan harus menjadi ruang yang nyaman dan intuitif.
- Perubahan Citra: Kami ingin mengubah citra perpustakaan dari tempat yang menyeramkan menjadi tempat yang mengundang. Kami memasang poster-poster motivasi, *quote* Islami tentang membaca, dan dekorasi berwarna.
Setiap warna dan hiasan yang kami tambahkan adalah magnet visual untuk menarik perhatian mereka.
Bagian III: Intervensi Literasi dan Inovasi Digital
Namun, perubahan fisik hanyalah permulaan. Masalah sesungguhnya adalah fondasi literasi.
Selama empat pertemuan intensif, kami fokus pada **Kelas Baca dan Hitung**. Intervensi intensif ini bertujuan untuk menutup celah kemampuan dasar literasi dan numerasi 40 siswa Madrasah Ibtidaiyah di sini.
Kami menyaksikan langsung, betapa dahsyatnya efek perhatian personal. Anak-anak yang tadinya kesulitan mengeja, perlahan mulai menemukan ritmenya. Ekspresi wajah yang tadinya ragu, kini berganti dengan kepercayaan diri. Kami tidak hanya mengajar, kami menyalakan kembali api semangat belajar di hati mereka.
Warisan untuk Keberlanjutan
Agar upaya ini tidak hanya berhenti saat KKN berakhir, kami menghadirkan **inovasi digital sebagai warisan berkelanjutan**:
- Sistem Manajemen Perpustakaan "Pustaka Misboel": Mempermudah inventarisasi dan pengelolaan buku.
- Aplikasi Rapor Digital "BIMSIS": Memungkinkan pemantauan progres literasi yang lebih akurat oleh pihak sekolah.
Inovasi ini adalah cara kami memastikan bahwa semangat ini akan terus hidup.
Bagian IV: Dampak dan Harapan Masa Depan
Pihak kampus, melalui dosen pembimbing kami, sangat mengapresiasi implementasi program ini. Mereka melihat ini sebagai contoh nyata sinergi antara dunia akademis dan kebutuhan masyarakat.
Selama pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata ini, kami telah menorehkan jejak. Sebuah pengabdian yang tidak hanya merevitalisasi ruangan, tetapi juga menyalakan kembali api semangat belajar. Anak-anak kini kembali akrab dengan buku, nyaman di ruang baca mereka.
Karena bagi kami, **setiap lembar buku yang terbuka di sini, adalah gerbang menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka.**
0 Komentar